×

Asal usul Cap Go Meh dan tradisi khas yang meriah di Indonesia

Cap Go Meh merupakan salah satu festival penting bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Festival ini dirayakan pada hari ke-15 bulan pertama dalam penanggalan Tionghoa, yang biasanya jatuh pada bulan Februari atau Maret. Cap Go Meh sendiri memiliki arti “lima belas malam” dalam bahasa Hokkian.

Asal usul Cap Go Meh sendiri berasal dari sejarah Tiongkok kuno. Menurut legenda, pada zaman dahulu terdapat sekelompok monster yang menyerang manusia setiap tahun pada malam ke-15 bulan pertama. Untuk mengusir monster tersebut, masyarakat Tionghoa membakar lilin di depan rumah dan menaburkan beras untuk memberi makan monster tersebut. Dengan cara ini, mereka berhasil mengusir monster dan menjaga keselamatan masyarakat.

Di Indonesia, Cap Go Meh juga dirayakan dengan tradisi khas yang meriah. Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah Barongsai, yaitu pertunjukan tarian singa yang dilakukan oleh sekelompok penari yang mengenakan kostum singa. Selain itu, juga terdapat tradisi mengadakan pawai berbagai macam hiasan dan pakaian tradisional Tionghoa.

Selain itu, Cap Go Meh juga identik dengan tradisi “Lontong Cap Go Meh” yang merupakan makanan khas yang disajikan pada saat perayaan ini. Lontong Cap Go Meh terbuat dari lontong, ayam, telur, dan sayuran yang disajikan dengan kuah kental yang lezat.

Cap Go Meh juga menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman. Mereka saling bertukar ucapan selamat dan berbagi kebahagiaan dalam merayakan festival ini.

Dengan tradisi khas dan meriah yang dimiliki, Cap Go Meh menjadi salah satu festival yang sangat dihargai dan dirayakan dengan penuh kegembiraan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia. Semoga tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang beragam.