Selama ini, susu sering dianggap sebagai salah satu sumber gizi penting dalam pola makan sehari-hari. Namun, bagi sebagian orang yang memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa, memasukkan susu dalam menu makanan mereka bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, hal ini tidak perlu menjadi hambatan untuk tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama jika Anda mengikuti pola makan Metode 4 Sehat 5 Sempurna (MBG).
Dietisien atau ahli gizi adalah orang yang berperan penting dalam membantu kita merancang menu makanan sehat yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Dalam hal ini, seorang dietisien dapat membantu menyesuaikan menu MBG dengan kebutuhan nutrisi kita, meskipun tanpa memasukkan susu dalam menu tersebut.
Sebagai contoh, menu makan pagi yang biasanya terdiri dari nasi, telur, sayuran, dan susu, bisa diubah menjadi nasi, telur, sayuran, dan sumber protein nabati seperti tempe atau tahu. Sumber protein nabati ini juga bisa memberikan asupan protein yang cukup untuk tubuh kita, meskipun tanpa susu.
Sementara itu, untuk menu makan siang dan malam, dietisien dapat membantu merancang menu yang mengandung sumber karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta sayuran dan buah-buahan. Misalnya, nasi merah, ikan, sayuran hijau, dan buah sebagai camilan sehat di antara waktu makan.
Dengan bantuan seorang dietisien, kita dapat memastikan bahwa menu makanan sehari-hari kita tetap seimbang dan cukup gizi, meskipun tanpa susu. Selain itu, dietisien juga dapat memberikan saran tentang suplemen gizi yang bisa digunakan sebagai alternatif jika memang diperlukan.
Sebagai kesimpulan, meskipun tanpa susu, kita tetap bisa mendapatkan asupan gizi yang cukup asalkan menu makanan kita seimbang dan terencana dengan baik. Dengan bantuan seorang dietisien, kita dapat merancang menu MBG yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita tanpa harus khawatir kekurangan gizi. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dietisien jika Anda memiliki masalah dengan susu atau memiliki kebutuhan nutrisi khusus lainnya.