Gangguan mental pada anak menjadi salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya kekerasan. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan anak untuk mengatur emosinya dengan baik akibat gangguan mental yang dialaminya. Selain itu, lingkungan yang tidak aman juga turut berperan dalam meningkatkan risiko anak mengalami kekerasan.
Gangguan mental pada anak dapat berupa depresi, kecemasan, gangguan perilaku, atau gangguan lainnya yang dapat memengaruhi kesehatan mental anak. Anak yang mengalami gangguan mental cenderung sulit mengendalikan emosinya, sehingga rentan untuk melampiaskan emosi tersebut dengan cara kekerasan.
Selain gangguan mental, lingkungan yang tidak aman juga dapat memicu terjadinya kekerasan pada anak. Lingkungan yang tidak aman dapat berupa lingkungan keluarga yang disfungsional, lingkungan sekolah yang tidak mendukung, atau lingkungan sosial yang penuh dengan kekerasan. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak aman cenderung memiliki pola pikir dan perilaku yang agresif.
Untuk mencegah terjadinya kekerasan pada anak, perlu adanya upaya untuk mengatasi gangguan mental pada anak dan menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka. Orang tua dan guru perlu memberikan perhatian dan dukungan yang cukup kepada anak, serta memberikan pendidikan yang baik mengenai cara mengatasi emosi dan konflik secara positif.
Selain itu, peran pemerintah dan masyarakat juga sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak. Pemerintah perlu memberikan perlindungan hukum bagi anak yang menjadi korban kekerasan, serta menyediakan layanan kesehatan mental yang memadai. Masyarakat juga perlu turut serta dalam memberikan dukungan dan perlindungan kepada anak yang rentan mengalami kekerasan.
Dengan adanya upaya yang terintegrasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga, diharapkan dapat mengurangi angka kekerasan pada anak dan menciptakan lingkungan yang aman bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Indonesia. Sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa harus mengalami kekerasan dan trauma yang dapat berdampak negatif bagi kehidupan mereka di masa depan.