Guru Besar IPB, Profesor Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Sc., telah menegaskan bahwa air yang disimpan dalam wadah galon polikarbonat aman untuk diminum. Pernyataan ini dilontarkan sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat mengenai potensi bahaya kesehatan dari penggunaan galon polikarbonat.

Polikarbonat adalah jenis plastik yang sering digunakan untuk membuat galon air minum karena sifatnya yang tahan terhadap benturan dan transparan. Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa bahan kimia berbahaya seperti bisphenol A (BPA) dapat terlepas dari polikarbonat ke dalam air minum, terutama saat galon tersebut terpapar panas atau cairan asam.

Namun, menurut Prof. Drajat Martianto, risiko terpaparnya BPA dari galon polikarbonat ini sangat kecil dan tidak berdampak signifikan terhadap kesehatan manusia. “Setiap bahan kimia pasti memiliki batas aman yang tidak boleh terlampaui, termasuk BPA dalam polikarbonat. Jadi, selama galon tersebut digunakan sesuai petunjuk dan standar keamanan, air yang disimpan di dalamnya tetap aman untuk dikonsumsi,” jelasnya.

Prof. Drajat juga menambahkan bahwa sebaiknya masyarakat tetap menjaga kebersihan galon polikarbonat dengan membersihkannya secara berkala dan tidak memanaskannya terlalu lama atau terlalu sering. Selain itu, sebaiknya air minum disimpan dalam wadah yang memang dirancang khusus untuk menyimpan air minum, seperti botol kaca atau stainless steel.

Dengan demikian, pernyataan dari Guru Besar IPB ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran masyarakat terkait penggunaan galon polikarbonat dan memastikan bahwa air minum yang dikonsumsi tetap aman dan sehat. Sebagai konsumen yang cerdas, penting bagi kita untuk selalu memperhatikan standar keamanan dan kebersihan dalam penyimpanan air minum agar terhindar dari risiko kesehatan yang tidak diinginkan.